7 Hal yang Bisa Menyebabkan Biduran dan Harus Diwaspadai
Penulis : Admin RS-CMC rscandimasmdicalcenter.com - Kotabumi, 20 MEI 2025
7 Hal yang Bisa Menyebabkan Biduran dan Harus Diwaspadai
Penulis : Admin RS-CMC rscandimasmdicalcenter.com - Kotabumi, 20 MEI 2025
Biduran merupakan suatu respons pada kulit yang ditandai dengan timbulnya ruam atau bentol berwarna merah disertai rasa gatal. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan hormon, perubahan suhu tubuh, hingga reaksi alergi.
Meski terlihat sepele, biduran bisa sangat mengganggu aktivitas, terutama jika terjadi secara berulang atau meluas ke seluruh tubuh. Untuk mencegah dan mengatasinya, penting untuk mengetahui apa saja yang bisa menjadi penyebab biduran.
Berikut ini adalah 7 hal yang bisa memicu munculnya biduran dan patut untuk diwaspadai:
Alergi adalah penyebab paling umum dari biduran. Reaksi ini bisa muncul akibat konsumsi makanan tertentu seperti seafood, kacang-kacangan, telur, atau susu. Selain itu, alergi terhadap obat-obatan, debu, serbuk sari, atau bulu hewan juga bisa menjadi pemicunya.
Perubahan suhu ekstrem—baik terlalu panas maupun terlalu dingin—dapat menyebabkan biduran pada sebagian orang. Misalnya, setelah mandi air panas, terkena angin dingin, atau berkeringat berlebihan setelah olahraga.
Kondisi emosional seperti stres, cemas, atau marah ternyata bisa berdampak pada kondisi kulit. Pada sebagian orang, stres dapat memicu reaksi histamin di tubuh, yang kemudian menimbulkan biduran.
Beberapa infeksi, baik oleh virus (seperti flu) maupun bakteri (seperti infeksi saluran kemih), bisa memicu biduran sebagai bagian dari respons imun tubuh. Biduran dalam kasus ini biasanya bersifat sementara dan akan membaik seiring pulihnya infeksi.
Kontak kulit dengan zat kimia tertentu seperti detergen, sabun, parfum, atau bahan pembersih rumah tangga dapat menyebabkan iritasi dan reaksi alergi. Jika kulit sensitif, biduran bisa muncul sebagai bentuk penolakan terhadap zat tersebut.
Perubahan hormon, terutama pada wanita saat menstruasi, kehamilan, atau menopause, bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan biduran. Meski jarang disadari, ketidakseimbangan hormon adalah salah satu penyebab yang penting untuk diperhatikan.
Dalam beberapa kasus, biduran kronis bisa menjadi gejala dari gangguan autoimun seperti lupus atau tiroiditis. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat, dan salah satu responsnya bisa berupa ruam atau bentol di kulit.
Jika biduran berlangsung lebih dari 6 minggu, sering kambuh, atau disertai dengan gejala serius seperti sesak napas, pembengkakan di wajah atau bibir, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Penanganan medis yang tepat bisa mencegah kondisi semakin parah dan membantu menemukan penyebab utama dari biduran.
Biduran memang bukan penyakit yang berbahaya, tetapi tetap tidak boleh disepelekan. Dengan mengetahui penyebabnya, kamu bisa lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan yang sesuai. Gaya hidup sehat, manajemen stres, dan menjaga kebersihan diri bisa membantu menurunkan risiko munculnya biduran.