Mengapa Anak Sulit Makan? Ini 3 Faktor yang Perlu Diperhatikan
Penulis : Admin RS-CMC rscandimasmdicalcenter.com - Kotabumi, 28 Agustus 2025
Penulis : Admin RS-CMC rscandimasmdicalcenter.com - Kotabumi, 28 Agustus 2025
Anak yang susah makan adalah hal yang sering membuat orang tua khawatir, apalagi jika berlangsung dalam jangka panjang. Padahal, masalah ini bisa dipengaruhi oleh banyak hal—bukan hanya karena si kecil “pilih-pilih makanan”. Untuk menanganinya dengan tepat, orang tua perlu memahami penyebabnya secara menyeluruh.
Berikut tiga faktor utama yang sering memengaruhi kebiasaan makan anak:
Masalah gizi bisa berdampak langsung pada nafsu makan anak. Anak yang kekurangan zat gizi penting seperti zat besi, seng (zinc), atau vitamin B kompleks dapat mengalami penurunan nafsu makan. Di sisi lain, kelebihan konsumsi makanan tinggi gula atau lemak bisa membuat anak cepat kenyang dan tidak tertarik pada makanan sehat.
Contohnya:
Anak yang kekurangan zat besi bisa tampak lesu dan tidak tertarik makan.
Terlalu banyak konsumsi minuman manis atau camilan bisa mengurangi keinginan makan makanan pokok.
Solusi:
Pastikan anak mendapat makanan seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Konsultasi ke ahli gizi bisa sangat membantu untuk menyesuaikan pola makan anak sesuai kebutuhan nutrisinya.
Pola makan yang tidak konsisten sering kali menjadi penyebab utama anak menolak makan. Misalnya, anak yang sering ngemil sepanjang hari atau minum susu terlalu banyak di luar waktu makan cenderung merasa kenyang saat waktu makan tiba. Selain itu, kebiasaan makan sambil menonton TV atau bermain gadget juga bisa mengganggu fokus dan membuat anak kurang mengenali rasa kenyang dan lapar.
Solusi:
Buat jadwal makan dan camilan yang teratur (misalnya: 3 kali makan utama dan 2 kali camilan sehat).
Batasi gangguan saat makan, seperti gadget atau TV.
Sajikan porsi kecil terlebih dahulu, dan biarkan anak minta tambah jika masih lapar.
Anak sangat sensitif terhadap suasana di sekitarnya. Tekanan saat makan—seperti dipaksa menghabiskan makanan, dimarahi, atau dibandingkan dengan anak lain—bisa membuat anak merasa makan adalah momen yang tidak menyenangkan. Ini menyebabkan anak menghindari makan, bukan karena tidak lapar, tapi karena merasa tertekan.
Selain itu, perubahan dalam hidup anak (seperti masuk sekolah, kelahiran adik, atau konflik di rumah) juga bisa memengaruhi nafsu makan mereka.
Solusi:
Ciptakan suasana makan yang hangat dan santai.
Jadikan waktu makan sebagai momen bersama keluarga tanpa tekanan.
Hargai selera dan rasa kenyang anak, tapi tetap berikan batasan yang sehat.
Masalah anak sulit makan sebaiknya tidak dianggap sepele. Dengan memahami penyebabnya dari segi gizi, pola makan, dan psikologis, orang tua bisa mengambil langkah yang tepat untuk membantu anak membangun kebiasaan makan yang sehat.
Jika masalah berlanjut hingga memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, konsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi sangat disarankan.